Teknologi telah mengubah wajah kekuasaan dalam masyarakat dalam tiga fase utama: era old power, era new power, dan kini memasuki era baru bernama autosapient. Diagram “The Dynamics of Power” membagi transformasi ini ke dalam enam aspek penting. Mari kita bahas satu per satu disertai contoh konkret, agar lebih mudah dipahami.
1. Bagaimana Ide dan Informasi Mengalir
- Old Power: Informasi mengalir top-down, dari elit ke publik. Contoh: Di tahun 1980-an, informasi politik hanya datang dari surat kabar, televisi, atau pidato resmi pemerintah. Rakyat hanya menjadi penerima pasif.
- New Power: Informasi menyebar melalui jaringan. Contoh: Gerakan #MeToo menyebar lewat media sosial tanpa dukungan institusi formal. Informasi tentang kekerasan seksual muncul dari para individu secara organik dan viral.
- Autosapient: Informasi disaring oleh AI dalam sistem funnel. Contoh: Di platform seperti TikTok atau Instagram Reels, AI memutuskan apa yang Anda lihat. Informasi tidak lagi ditentukan manusia, tapi oleh algoritma yang mempelajari perilaku Anda.
2. Bagaimana Keahlian Bekerja
- Old Power: Kita mempercayai ahli profesional. Contoh: Ketika sakit, masyarakat hanya percaya pada dokter. Informasi dari luar, bahkan pengalaman pasien lain, cenderung diabaikan.
- New Power: Keahlian dianggap berasal dari kebijaksanaan massa. Contoh: Banyak orang sekarang mencari ulasan di YouTube atau Reddit sebelum membeli obat atau alat kesehatan, percaya pada pengalaman pengguna lain.
- Autosapient: AI menjadi sumber utama kepercayaan. Contoh: Seorang pasien menggunakan aplikasi diagnosa berbasis AI seperti Ada Health atau Babylon untuk mengevaluasi gejala, kadang lebih dulu dibanding konsultasi dengan dokter.
3. Bagaimana Nilai Diciptakan
- Old Power: Nilai tercipta dari skala besar dan efisiensi. Contoh: Walmart menjadi raksasa ritel karena memiliki jaringan logistik besar yang mampu menekan harga.
- New Power: Nilai datang dari jaringan dan partisipasi. Contoh: Airbnb dan Uber tidak memiliki properti atau mobil sendiri, tapi mengandalkan jaringan pengguna untuk menciptakan nilai.
- Autosapient: Nilai kini berasal dari ide dan kreativitas, terutama yang diproses oleh AI. Contoh: Seorang desainer menggunakan AI seperti Midjourney atau DALL·E untuk menghasilkan ide visual yang orisinal, yang kemudian dijual sebagai NFT atau produk digital.
4. Bagaimana Kita Berinteraksi dengan Teknologi
- Old Power: Interaksi teknologi bersifat offline dan mekanik. Contoh: Mesin ketik atau kamera analog digunakan secara fisik tanpa koneksi internet.
- New Power: Interaksi berlangsung online dan offline. Contoh: Seorang pelajar mengikuti kursus hybrid—belajar lewat Zoom dan bertemu langsung saat praktik.
- Autosapient: Teknologi bekerja in-line, artinya menyatu dengan tubuh dan pengalaman manusia. Contoh: Orang menggunakan smartwatch yang memantau detak jantung, kualitas tidur, bahkan memberikan saran pola hidup melalui AI. Atau, neural implant seperti Neuralink yang menyatu dengan sistem saraf.
5. Bagaimana Tata Kelola Bekerja
- Old Power: Keputusan diambil secara mandat dari atas. Contoh: Pemerintah menentukan kebijakan vaksinasi tanpa masukan dari publik, dan masyarakat hanya mengikuti.
- New Power: Keputusan diambil secara crowdsourced. Contoh: Komunitas open-source seperti Linux menentukan arah pengembangan proyek berdasarkan suara mayoritas kontributor.
- Autosapient: Keputusan di-encode ke dalam algoritma. Contoh: Algoritma platform pinjaman online otomatis menentukan kelayakan seseorang mendapat pinjaman, berdasarkan analisis ribuan data tanpa campur tangan manusia.
Penutup: Siapkah Kita Menghadapi Era Autosapient?
Era autosapient bukan hanya tentang teknologi yang canggih, tapi juga tentang pengalihan kekuasaan dari manusia ke sistem yang tidak selalu bisa kita lihat atau pahami. Kita harus bertanya: Siapa yang mengendalikan AI? Apa nilai-nilai yang ditanamkan ke dalam algoritmanya? Dan bagaimana kita memastikan teknologi melayani kemanusiaan, bukan menggantikannya?
Diagram ini mengingatkan kita bahwa kekuasaan selalu berubah bentuk. Tapi kita masih bisa memilih bagaimana ingin berperan—sebagai pion pasif atau aktor sadar dalam revolusi ini.